Ada 3 jenis EMAS yang beredar di pasaran saat ini:
- EMAS dalam bentuk perhiasan,
- EMAS dalam bentuk koin dan
- EMAS batangan.
Ada yang bertanya tentang EMAS dalam Tabungan EMAS atau Pool Account, beberapa menyebutnya EMAS digital. Saya tidak sependapat kalau Tabungan EMAS atau Pool Account disebut EMAS digital, karena pada prinsipnya membeli EMAS dengan cara itu sama saja dengan membeli EMAS secara fisik atau EMAS batangan, hanya pencatatannya saja yang berbentuk digital. Saya akan bahas khusus mengenai Tabungan EMAS atau Pool Account di artikel terpisah. Karena saya adalah salah satu yang meng-inisiasi dan menggagas program ini ada di Indonesia.
Jika Anda bermaksud untuk membeli EMAS sebagai sarana Investasi, ada baiknya Anda mengenal terlebih dahulu jenis-jenis EMAS yang beredar di pasaran saat ini. Ketiga jenis EMAS yang saya sebutkan di atas memiliki kesamaan karena bahannya memang sama. Kesamaan lain pada keunggulan investasinya, yakni: ketiganya memiliki nilai nyata (tangible), senilai benda fisiknya (intrinsic) dan nilai yang melekat (innate). Ketiga keunggulan ini tidak dimiliki oleh investasi bentuk lain seperti saham, surat berharga, reksadana, uang kertas dan lain sebagainya.
EMAS Dalam Bentuk Perhiasan
EMAS jenis ini yang paling banyak diketahui dan beredar dipasaran umum. EMAS dalam bentuk perhiasan memiliki dua manfaat bagi pemiliknya. Pertama, sebagai sarana investasi. Kedua, sebagai aksesoris atau bagian dari mode (fashion), yang kegunaannya baru tampak ketika Anda menggunakannya. Tentu aneh kan kalau Anda membeli perhiasan tapi tak pernah menggunakannya.
Namun, jenis EMAS perhiasan ini paling tidak disarankan untuk tujuan investasi. Kenapa?
Pertama, harga yang Anda bayarkan untuk membeli EMAS perhiasan sangat dominan dipengaruhi oleh unsur desain, merk, tren dan konsep marketing. Bisa saja sebuah perhiasan harganya sangat jauh melampaui harga EMAS yang terkandung dalam perhiasan tersebut. Dengan kata lain ada unsur emosi pada harga EMAS perhiasan.
Total biaya pada EMAS perhiasan (biaya pembuatan, desain, merk, tren, dsb) bisa mencapai lebih dari 70% dari nilai EMAS nya, tapi kalau Anda jual kembali perhiasan tersebut, yang dihargai hanya EMAS nya.
Itu sebabnya saya baru mengerti sekarang, kenapa almarhum ibu yang hob beli EMAS (perhiasan; karena dulu tidak ada EMAS batangan), desain atau bentuk perhiasan yang ibu beli sangat sederhana. Rupanya beliau membeli perhiasan EMAS untuk tabungan, sehingga memilih perhiasan yang desain dan bentuknya sederhana untuk memperkecil biaya lainnya.
Kedua, seperti kita ketahui. EMAS adalah logam mulia yang relatif lunak, sehingga untuk menjadikannya perhiasan yang kuat dan indah diperlukan campuran logam lain. Dengan adanya campuran logam lain maka perhiasan menjadi lebih kuat dan dapat dibentuk menjad bermacam-macam disain yang rumit. Jika hanya EMAS 100% maka perhiasan akan mudah patah.
Oleh karena itu jangan heran jika kebanyakan karat pada perhiasan EMAS hanya antara 16K – 23K, sangat jarang ada perhiasan EMAS yang 24K, kalaupun ada, pasti desain dan bentuknya sangat sederhana. Untuk memahami terminologi karat pada EMAS silahkan baca artikel ini: Terminologi Karat Pada EMAS
Bukan tidak boleh berinvestasi pada EMAS perhiasan, tapi Anda membutuhkan waktu jauh lebih lama untuk mencapai ROI.
EMAS Dalam Bentuk KOIN
Koin EMAS terutama yang 24 K tidak terlalu populer di Indonesia. Jarang ada yang memperjual-belikan koin EMAS 24 K. Namun jika di USA yang populer justru koin EMAS ini, salah satunya yang paling diminati adalah Eagle Koin.
Mayoritas koin EMAS mempunyai karat 24 K dengan berat 1 oz. Dan jenis EMAS ini sangat layak dimiliki untuk investasi. Bahkan untuk beberapa koin yang bersifat collectible, harga koin EMAS bisa melambung tinggi jauh melebihi harga EMAS nya sendiri. Salah satunya adalah koin EMAS Soekarno, yang diproduksi terbatas tahun 2001 dalam rangka memperingati ulang tahun Soekarno yang ke 100. Saya berkesempatan membeli koin ini tahun 2012 seharga Rp 15 juta, beratnya 1 troy ounce atau 31.1 gram. Beberapa tahun lalu seorang penggemar Soekarno pernah menawar koin saya Rp 45 juta, padahal harga EMAS 24 K saat itu hanya sekitar Rp 700 ribu/gram atau kalau di total nilai EMAS nya, koin tersebut berharga sekitar Rp 21-23 juta.
Contoh lain adalah koin EMAS yang baru beberapa bulan lalu di terbitkan oleh Royal Mint di Inggris, yakni QUEEN Coins—untuk memperingati band rock terkenal QUEEN. Sayang saya sudah antri tetep tidak kebagian.
Yang cukup populer di Indonesia adalah Koin Dinar. Sayangnya koin dinar kadar EMAS nya hanya 22K, oleh karenanya saya tidak menyarankan untuk Investasi. Selain kadarnya hanya 22 K (ini karena ketentuan bahwa Dinar EMAS terbuat dari EMAS 22 K), dinar EMAS ini juga dianggap perhiasan oleh pemerintah, dan pembeliannya dikenakan pajak 10%.
Ada pertanyaan dari peserta seminar, terdapat komunitas yang mempromosikan untuk memulai jual beli menggunakan koin dinar ini. Saya secara pribadi, walaupun menganggap uang kertas telah gagal menjalankan fungsinya sebagai unit penyimpanan nilai (baca: Investasi EMAS Yang Kebal Inflasi), akan tetapi saya tetap tidak setuju dengan kegiatan jual beli menggunakan dinar EMAS. Sebab dalam UU sudah sangat jelas yang menjadi alat tukar yang sah di negara ini adalah uang rupiah.
EMAS Dalam Bentuk Batangan
EMAS Batangan atau banyak juga orang menyebutkan EMAS lantakan, adalah jenis EMAS yang paling saya sarankan jika Anda akan berinvestasi EMAS.
Selain kadar EMAS batangan ini paling tinggi tingkat kemurniannya yakni 99,00% – 99,99% atau 24 K. EMAS batangan juga memiliki sifat unit account dan mudah untuk dibagi. EMAS batangan terdiri dari yang terkecil yakni 0.5 gram, 1 gram, 5 gram, 10 gram, 25 gram, sampai yang terbesar 1 kg. Jadi Anda bisa memilih EMAS batangan sesuai dengan kemampuan anda, bahkan sekarang ini Anda bisa membeli EMAS batangan dengan satuan yang sangat kecil 0,001 gram. Artinya, dengan uang Rp 1000 rupiah pun Anda sudah bisa memiliki EMAS. Saya akan bahas khusus ini di artikel lainnya.
EMAS batangan juga terbagi dua, ada EMAS batangan yang dibuat skala industri oleh pabrik seperi ANTAM, UBS, dsb. Ada juga EMAS batangan yang di produksi toko EMAS atau rumahan biasa disebut juga EMAS cukim.
EMAS batangan produksi pabrik seperti ANTAM sangat tinggi kualitas kadar EMAS 24K nya, tingkat kemurnian EMAS batangan ini mencapai 99,99%. Selain kadarnya tinggi, EMAS batangan ini juga di cetak dan di kemas dalam bentuk yang menarik.
Selain produksi ANTAM, saat ini juga terdapat beberapa produk EMAS batangan lainnya seperti yang di produksi oleh pabrik perhiasan terkenal UBS.
Dalam harga EMAS batangan 24 K terdapat unsur biaya pencetakan, namun tentunya tidak sebesar biaya pada EMAS perhiasan. Ongkos cetak ini relatif sama untu setiap unit/satuan EMAS batangan, oleh karenanya harga EMAS batangan semakin kecil satuannya semakin mahal harga per-gram nya. Oleh karena itu saya sering menyarankan pembelian EMAS batangan paling baik, flexibel dan ekonomis itu di satuan 10 gram, 25 gram dan 100 gram.
Tidak disarankan untuk membeli EMAS batangan 1 gram dan 5 gram, karena ongkos cetaknya terlalu tinggi menurut saya. Lalu bagaimana kalau uang saya belum cukup untuk membeli EMAS 10 gram, saran saya menggunakan pola pembelian melalui Tabungan EMAS atau Cicilan EMAS.
Berikut ini saya berikan contoh harga EMAS batangan 24 K produksi PT Aneka Tambang yang saya ambil dari situs resminya www.LogamMulia.com pada tanggal 16/08/2020:
GRAM | HARGA | HARGA PER-GRAM |
---|---|---|
0.5 gram | 547,500 | 1,151,000 |
1 gram | 1,035,000 | 1,035,000 |
5 gram | 4,955,000 | 991,000 |
10 gram | 9,845,000 | 984,500 |
25 gram | 24,487,000 | 979480 |
100 gram | 97,712,000 | 977,120 |
Perhatikan tabel harga di atas, semakin berat maka harga per-gram menjadi lebih murah. Oleh sebab itu, daripada mengumpulkan/membeli EMAS batangan 1 gram secara berkala setiap bulan selama 10 bulan, jauh lebih baik ambil Cicilan EMAS 10 gram selama 1 tahun.
EMAS Batangan Lokal Atau Cukim
Selain EMAS batangan yang di produksi pabrik seperti ANTAM, terdapat pula EMAS batangan yang di produksi secara rumahan atau skala industri kecil oleh toko EMAS. Biasanya EMAS batangan jenis ini dikenal dengan nama EMAS cukim.
Bentuknya memang tidak sebagus EMAS batangan produksi Antam. Bahkan saya sering melihat bentuknya hanya seperti kerikil saja. Tapi cukim ini juga EMAS yang sangat berharga dan berkadar 24K. Walaupun EMAS cukim ini tingkat kemurniannya hanya mencapai 99,00% – 99,50%, tapi masih termasuk EMAS 24K sesuai standar SNI.
Harga EMAS batangan cukim ini juga di bawah harga EMAS batangan produksi pabrik. Sehingga mereka yang berpengalaman dalam investasi EMAS atau orang-orang di daerah seperti Padang, Palembang, Mataram, Bengkuli, lebih suka membeli EMAS batangan cukim dibandingkan EMAS produksi pabrik seperti ANTAM. Bagi mereka ber-investasi dalam EMAS batangan jenis ini lebih maksimum, karena harganya lebih murah.
Mana yang lebih baik, EMAS produk si pabrik seperti ANTAM atau EMAS cukim. Bagi saya sama saja, karena sama-sama 24 K. Anda bisa buktikan, jika Anda memiliki EMAS batangan ANTAM dan Cukim 24K dengan berat yang sama misalnya 100 gram, lalu Anda gadaikan ke Pegadaian, saya jamin Anda akan menerin sejumlah uang yang sama.
Kelemahan EMAS cukim ini adalah kurang flexibel saat di jual. Bukan sulit di jual, tapi menjual kembali EMAS cukim paling bagus harganya di tempat Anda beli EMAS tersebut atau minimal di daerah/kota yang sama. Terkadang ada ego sektoral yang dipergunakan oleh pedagang/toko EMAS untuk menawar harga EMAS Anda lebih rendah. Seperti misalnya menurut orang Bengkulu, EMAS Bengkulu paling bagus. Jadi ketika ada orang bawa EMAS cukim dari Palembang di jual di Bengkulu, maka ditawar lebih murah. Begitupun sebaliknya…