Sebelum dapat benar-benar kaya, Anda harus terlebih dahulu memahami apa arti kekayaan yang sesungguhnya. Lagi-lagi banyak orang yang berpikir bahwa kekayaan diukur berdasarkan besarnya pendapatan seseorang, pakaian yang dikenakan, rumah yang ditinggali, dan cara hidup yang dijalani. Kita semua paham bahwa hal ini tidak semuanya benar.

Kekayaan seseorang sebenarnya diukur dengan seberapa lama ia mampu menjalankan gaya hidup yang sama apabila ia berhenti bekerja. Semakin lama Anda mampu hidup tanpa harus bekerja, semakin nyata bahwa Anda kaya. Oleh karena itu, kekayaan anda didefinisikan dengan tiga hal: (1) pengeluaran bulanan anda, (2) aset lancar anda, dan (3) pendapatan pasif anda.

Aset lancar adalah banyaknya tunai atau yang setara dengan tunai (seperti EMAS, saham, obligasi, dan deposito) yang harus dibayarkan untuk pengeluaran bulanan Anda. Pendapatan pasif adalah pendapatan yang akan terus diterima walaupun Anda berhenti bekerja. Ini dapat termasuk bunga, dividen, royalti dan laba dari bisnis.

Baca juga:
Kebohongan Terbesar Yang Pernah Diceritakan Tentang Kekayaan

Marilah kita lihat sebuah contoh. Steve adalah seorang direktur pada sebuah perusahaan multinasional dan menerima gaji Rp 200 juta per bulan. Ia memiliki gaya hidup mewah yang membuatnya harus mengeluarkan pengeluaran pribadi dan rumah tangga sebesar Rp 180 juta per bulan. Ia tak terlalu banyak menabung karena setiap kelebihan yang dimiliki digunakan untuk memperbarui rumah dan mobilnya. Aset lancar Steve hanya berjumlah kurang dari Rp 180 juta. Di samping dari pekerjaan utamanya, ia tak lagi memiliki sumber penghasilan lain. Seberapa besarkah tingkat kekayaan Steve? Baiklah, jika ia berhenti bekerja hari ini , hartanya hanya sebesar Rp 180 juta hanya akan mampu menopang kehidupannya selama sebulan. Jadi, tingkat kekayaannya hanyalah sebesar satu bulan gaji. Sebagaimana yang Anda lihat, kekayaan didefinisikan tidak dengan uang mutlak, melainkan dengan ukuran waktu.

Pada contoh berbeda, Susan, seorang menejer pemasaran pada sebuah toko ritel hanya memiliki gajih bulanan sebesar Rp 15 juta namun bisa jadi ia lebih kaya dari pada Steve. Bagaimana mungkin? Memang, selama 20 tahun terakhir, Susan secara konsisten menabung 20% dari pendapatan dan menginvestasikannnya pada EMAS dan reksa dana yang tepat, telah memberikan tingkat keuntungan sebesar 15% per tahun. (Anda akan belajar bagaimana mencapai tingkat keuntungan sebesar ini dengan risikonya pada artikel selanjutnya.)

Selama kurun waktu tersebut, aset lancar Susan berkembang menjadi Rp 1,32 milyar (Anda dapat mengujinya dengan perhitungan keuangan). Sebagai tambahan, ia memanfaatkan waktu luangnya membangun sebuah bisnis berbasis rumah yang menjual barang-barang koleksi yang unik melalui internet. Bisnis kecil ini memberikan penghasilan tambahan sebanyak Rp 8 juta per bulan. Susan memang tak mengendarai mobil bagus atau jam tangan Cartier, tetapi mari kita lihat seberapa kaya ia.

Apabil Susan berhenti bekerja hari ini, ia masih akan memperoleh pendapat pasif sebanyak Rp 8 juta per bulan dari bisnisnya yang berbasis rumah. Oleh karena total pengeluaran bulanannya berjumlah Rp 12 juta (80% dari pendapatannya), maka pengeluaran bersih yang harus ditanggung Susan adalah sebanyak Rp 4 juta per bulan. Dengan tabungan hasil investasi sebesar Rp 1.32 milyar, ia akan mampu bertahan hidup selama 27 tahun! (Dengan asusmsi ia tak akan menginvestasikan lagi uang Rp 1.32 milyar yang telah ia tabung dengan tekun!)

Seandainya Susan menjual seluruh investasinya kemudian Rp 1.32 milyarnya pada rekening deposito yang memberikan bunga sebesar 5%, ia akan memperoleh tambahan bunga sebanyak Rp 66 juta per tahun. Tambahan ini merupakan sumber pendapatan pasif baru yang secara rata-rata bernilai Rp 5.5 juta per bulan. Jadi, Anda dapat melihat bagaimana Susan dapat menikmati kenyamanan hidup hingga akhir hayatnya tanpa harus bekerja lagi!

Dapatkah Anda melihat kesejahteraan Anda (kekayaan bersih) tidaklah ditentukan oleh seberapa banyaknya penghasilan yang diterima, melainkan oleh seberapa banyak yang dapat ditabung dan diinvestasikan secara bijaksana. Bahkan dengan pendapatan kelas menengah sekalipun, Anda dapat menjadi seoran miliuner jika Anda memiliki cukup kecerdasan finansial, disiplin, dan kesabaran.

Related Post